Puisi ini terinspirasi pada saat menonton berita TV, di TV itu memberitakan penderitaan hidup di kolong jembatan. Sebuah kehidupan yang dekat dengan kejahatan, dan terkadang mereka berlarian menghindari kejaran SatPolPP. sementara pemerintah setempat sibuk berlomba-lomba mendapatkan hak mereka. dan saat itu aku membayangkan jadi seperti mereka yang tak punya Ilmu dan uang, ditambah kuatnya tekanan kehidupan modern. tekanan kehidupan kota yang tak punya rasa solidaritas dan ogoisme yang tinggi. mungkin lah inilah yang membuat mereka tak punya semangat untuk bekerja, akhirnya mereka jatuh dalam pekerjaan yang hina (mengemis), sebenarnya siapakah yang perlu disalahkan atas pekerjaan mereka ini ?..
Pasrah Dalam Kehidupan
Pasrah Dalam Kehidupan
Hari hari telah berlalu
Kumenunggu tanpa melangkah
Menapaki bumi tanpa langit
Ingin rasanya ku berubah
Tapi kakiku tak mampu berjalan
Terbeban oleh uang dan ilmu..
Oh Tuhan haruskah aku menunggu
Meratapi jalan penuh batu
Terhempas ombak ditengah laut
Aku lelah dihari-hariku
Mungkinkah kau rubah jalanku
Tuhan kutunggu hidayah darimu..