Saturday, June 14, 2014
Wednesday, June 11, 2014
Friday, May 2, 2014
UNDA SAMPIT
III MEMILIH SAHAM TERBAIK
1. ANALISA AWAL
1.1. TAHUKAH ANDA
Semua
orang pasti mengetahui keberadaan tambang emas dipasar saham, tambang itu menunggu
untuk ditemukan oleh mereka yang mencarinya. Tapi bagaimana mencarinya? Mau
tidak mau kita harus masuk kedalam pasar saham, harus menyelam, mengayak jutaan
informasi yang tersedia setiap harinya. Tidak ada yang tau kapan tambang emas ditemukan.
Tapi bagi mereka yang berhasil menemukan akan melupakan masa-masa sulit itu.
Diperlukan
sebuah analisa untuk memilih dan memilah dengan tepat, bagian ini akan menjelaskan
langkah dan pola piker untuk membuat analisa sederhana namun menyeluruh.
1.2. ANALISAMAKRO
Kerugian akibat
penurunan harga disebabkan kesalahan analisa seorang investor pada tahap awal pemilihan.
Sebuah analisa yang semprna sebaiknya dilakukan oleh top-down, dari atas kebawah
dan bukan sebaliknya.
Analisa
top-down selalu diawali dari sisimakro, baru kemudian pada sisimikro. Sisimikro
yang dimaksud adalah sisi umum ekonomi dan pasar modal.
Analisa makro yang dibuat tidak perlu
mendalam, cukup analisa sederhana saja, cukup memperhatikan kondisi suku bunga perbankan,
imflasi dan pertumbuhan produk domestic bruto.
1.3. ANALISA SEKTORAL
Mengetahui
kondisi makro ekonomi dan situasi pasar saham secara umum, analisa dilanjutkan dengan
mengetahui sector usaha yang sedang bertumbuh.
Bagaimana mengetahui sector
industri yang sedang tumbuh? Tidak sukar, hanya perlu ketelitian, kesabaran,
wawasan dan pengetahuan yang luas. Diperlukan pengetahuan yang mengenai siklus dan
tahapan dalam sebuah sector industri.
·
ZONA 1 ( TAHAP AWAL)
Awal sebuah bidang usaha baru.
·
ZONA 2 (DEVELOMENT)
Masa pengembangan bagi sebuah
sector industri.
·
ZONA 3 (SOPHISTICATION)
Memunculkan perusahaan pemenang dalam
sebuah perusahaan.
·
ZONA 4 (MATANG/MATURE)
Menjadi incaran dari banyak perusahaan.
·
ZONA 5 (KEMUNDURAN)
Wilayah kenyamanan bagi setiap perusahaan
di dalamnya.
1.4. CONTOH KASUS
Industri perkebunan
saat ini ditandai dengan hutang besar jika dibandingkan dengan asset lancer dan
tingkat prifitabilitas yang tcukup bersaing. Kedua hal tersebut menjadi bukti adanya
kebutuhan modal yang sangat besar di sector ini. Adanya laba membuat industry tidak
lagi berada pada zona pertama.
Focus
persaingan adalah pada usaha peningkatan hasil produk melalui perluasan kebun.
Penambahan pabrik pengolahan, dan pembelian mesin baru.
1.5. MEMBELI DIMANA
Siklus industri manakah sebaiknya seorang investor mulai
membeli saham? Membeli ketika perusahaan ketika pertama kali muncul (zona
pertama) atau saat persaingan sengit sedang terjadi (zona kedua) sangatlah
beresiko. Mamang benar jika perusaan yang dipilih menjadi besar. Membeli sangat
berbeda dengan judi. Tidak ada kepastian dalam permainan judi, hanya
keberuntungan. Sementara membeli saham adalah sebuah keputusan investasi,
dimana keuntunga dapat diraih dengan kesabaran, ketelitian, dan kegigihan
seseorang.
Dimana bisa mendapatkan pemenang, pemenang bisa
didapatkan pada zona ketiga atau keempat. Pada zona ini sebaiknya seorang
investor mulai membeli saham. Tetapi perlu diingat tidak semua saham pada zona
ketiga atau keempat harus dibeli, cukup beli yang terbaik, beli pemenang.
2. PILIHAN YANG
TERBAIK
2.1.
TERBAIK
Setiap orang ingin yang terbaik, demikian juga dengan
investasi, terlebih dengan investasi pada instrumen pasar saham. Setiap orang
yang terlibat tentu ingin memiliki investasi yang terbaik.tapi sayangnya
sebagian besar dari mereka tidak siap membayar harga untuk mendapatkan yang
terbaik.
2.2.
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan terdiri dari tiga bagian utama yaitu laporan
neraca, laba rugi, dan arus kas.
·
NERACA
Adalah
laporan yang berisi harta, hutang dan modal perusahaan pada saat tertentu.
Harta =
Hutang + Modal
·
LABA/RUGI
Adalah
laporan yang menyajikan pendapatan dan beban untuk satu periode tertentu.
·
ARUS KAS (CASH FLOW)
Digunakan
untuk mengetahui kekayaan dari sebuah perusahaan dan laporan laba rugi berguna
untuk mengetahui besarnya keuntungan sebuah perusaan.
Secara umum
laporan arus kas terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : arus kas aktifitas
oprasional, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktifitas
pendanaan.
2.3.
RASIO KEUANGAN
Tidak semua rasio berguna bagi pasar saham, hanya ada dua
saja yaitu ROE dan ROS.
·
ROE = Laba
Bersih/Modal
Menggambarkan
tingkat pertumbuhan modal perusaan.
·
ROS = Laba usaha/Penjualan
Menggambarkan
kemampuan sebuah perusaan menghasilkan keuntungan untuk setiap rupiah penjualan
yang dilakukan.
2.4.
MEMBANDINGKAN
Laporan keuangan bebrapa perusaan dalam industri yang
sama harus dibandingkan untuk mendapatkan yang terbaik.
·
AQUA – ADES
·
BERILIAN
SEKTOR PELAYARAN
Seorang investor yang cerdas tidak akan membiarkan
dirinya jatuh cinta kepada sebuah saham, terlebih hanya pernah memperoleh
keuntungan besar dari saham tersebut.
2.5.
CHECK LIST LENGKAP
Tentunya
checklist tersebut akan berkembang, seiriring perjalanan waktu dan bertambahnya
pengalaman seorang investor.
3. IPO,
DEVIDEN, DAN KERETA
3.1
MEMBELI KETIKA IPO
IPO adalah sebagai penawaran perdana saham sebuah
perusaan kepada publik. Nika anda tertarik memiliki saham IPO, sebaiknya anda
membelinya bukan ketika saham tersebut telah diperdagangkan dilantai bursa.
Seorang investor lebih baik menghindari pembelian saham ketika IPO. Pembelian
saham disaat IPO memiliki risiko yang lebih tinggi, bahkan apabila anda
berhasil mendapatkan sedikit saham saat IPO. Adalah lebih bijak menjual saham
tersebut pada hari pertama diperdagangkan dibursa.
3.2.
UANG DEVIDEN
Merupakan bagian keuntungan dari sebuah perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang sahamnya. Deviden diberikan hanya oleh perusahaan
yang memiliki keuntungan, tentu tidak seluruh perusaan yang memperoleh
keuntungan yang memberikan deviden.
Kegunaan
deviden bagi seorang investor:
Yang pertama
adalah sebagai alat mendapatkan gambaran mengenai kondisi sebuah perusaan.
Ke-dua
adalah sebagai pelindung bagi investor ketika pasar saham berada pada masa
penurunan atau konsolidasi.
Yang ketiga
adalah untu7k mendapatkan kinerja saham yang lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan lain pada sektor industri yang sama.
Yang keempat
adalah menambah nilai dari investasi seorang investor.
3.3.
TERTINGGAL KERETA
Dalam pasar saham sebenarnya tidak ada kata tertinggal
kereta, pemilihan keretalah yang penting. Jika anda memilih kereta hanya karena
berita fantastis dan sensasional, tanpa mengetahui tujuan tersebut, anda sama
saja dengan pemegang saham ADES saat
ini. Karena itu pilihan kereta anda dan jangan pernah takut tertinggal kereta
itu.
4.
KEBIJAKAN PEMBELI
4.1. MEMBELI SEBUAH INVESTASI
Investasi identik dengan sesuatu yang terbaik dan tidak
kompromi dengan alternatif subtitusi lainnya.setelah mendapatkan pilihan terbaik,
tiba saatnya membeli. Disini letak keberhasilan yang sesungguhnya.
“Keberhasilan sebuah bisnis sangat dipengaruhi oleh hasil negosiasi awal ketika
bisnis tersebut dimulai”. Meskipun anda telah mengetahui sebuah investasi
terbaik yang harus anda miliki, bukan berarti anda harus membelinya pada harga
penawaran berapa pun. Lakukanlah negosiasi, belilah ketika harga sudah murah,
dan bersabarlah dengan waktu, ketika anda yakin telah mendapatkan harga
terbaik, ambil kesempatan investasi tersebut.
4.2.
KESUKSESAN PEMBELI
Dalam kondisi yang wajar sangatlah mudah dan penuh
logika, sangat mustahil menemukan investasi terbaik dengan harga murah. Tapi
dalam kondisi tidak wajar sangat mudah mendapatkan hal tersebut.
·
EPS (Earning
Per Share)
EPS = Laba
Bersih / Jumlah Saham Beredar
·
PER (Price
Earning Ratio)
PER = Harga
Saham/Laba Per Lembar Saham
4.3. ANOMALI HARGA
Anomali yang terjadi
merupakan kesempatan emas bagi seorang investor yang jeli.
4.4. WAKTU MEMBELI
Ada tiga strategi yang umum
dilakukan investor ketika akan membeli sebuah saham.
·
Dollar Cost
Averaging (DCA)
Kemakmuran
tidak pernah dibangun dalam waktu satu malam. Terdapat tiga bagian inti dalam
strategi DCA yaitu:
-
Membeli
saham terbaik
-
Secara Rutin
-
Sejumlah
uang tertentu.
·
ANALISA PER
Atrategi ini
lebih menitik beratkan perbandingan nilai laba bersih dengan harga saham sebuah
perusahaan.
5.
KEBIJAKAN PENJUALAN
5.1. SEMUA PASTI
BERLALU
Apabila sebuah perusahaan tidak berada dalam kondisi baik
selamanya, haruskah kita memiliki sahamnya terus menerus sepanjang waktu? Tentu
tidak. Karena tidak ada yang mengetahui masa depan, sebaiknya investor
melakukan tindakan hanya berdasarkan fakta yang telah terjadi. Apabila sebuah
perusahaan yang dulunya terbaik dan sahamnya telah anda miliki kinerjanya
menurun, sebaiknya investor mulai melakukan penjualan atas investasi yang
dimiliki.
5.2. SEBELUM MENJUAL
Menjual sebuah investasi sebaiknya dengan tidak terburu-buru.
Apabila kondisi fundamental perusahaan tidak mengalami perubahan, bahkan
mengalami pertumbuhan, penurunan harga yang terjadi hanyalah sebuah koreksi
sehat bagi saham perusahaan. tetapi apabila laporan keuangan perusaan memperlihatkan
hal yang berbeda, terjadi penurunan kerja dan laba usaha, akan lebih baik bagi
investor untuk menjual investasi yang telah dimilikinya.
5.3. MENJUAL
SEBUAH INVESTASI
Waktu paling ideal untuk menjual sebuah investasi adalah
ketika harga berada pada puncak tertingginya.
5.4.
KESIMPULAN
·
Pada kasus
ANTM
Kebijakan penjualan dilakukan sebuah investasi yang
dimiliki memberikan kinerja yang memburuk dibandingkan kinerja sebelumnya.
Faktor kedua adalah investasi tersebut ditawarkan dengan harga mahal hingga
tidak ada berminat membeli pada harga tersebut.
·
KASUS SAHAM
BLTA
sebuah perusaan telah dimiliki oleh bank dan pemilik
obligasi sehingga kepentingan investor selalu menjadi yang terakhir, menjadi
lebih baik bagi investor untuk menghindari perusahaan tersebut dan mengalihkan
dananya pada perusahaan yang memperlakukan sebagaimana layaknya mitra kerja.
·
KASUS SAHAM
TLKM
Penjualan sebuah perusahaan dapat tumbuh sebesar 100%
pada suatu waktu. Tatapi seorang investor bijak tentu mengetahui pertumbuhan
besar itu tidak akan terjadi untuk waktu yang tidak terbatas. Pada akhirnya
sebuah perusahaan menjadi reksasa, gerakannya akan melambat, akan lebih baik
untuk investor mengurangi kepemilikannya pada saham tersebut dan mulai mencari
alternatif investasi lainnya.
UNDA SAMPIT
II. MACRO EKONOMI, RISIKO
AN PROFIL RISIKO
1. ANALISA EKONOMI
1.1. TIGA ANALISIS
Seorang investor sebelum ia berinvestasi, khusus dalam pasar
saham:
Ketiga hal tersebut berkaitan dengan kondisi
ekpnomi, pemilihan sektor industri, dan pemilihan saham terbaik. Pola
pendekatan analisa dapat dilakukan dengan salah satu dari dua metode berikut
ini.
·
Top
Down Analysis
Metode analisa dengan melihat terlebih dahulu
faktor-faktor umurn yang akan mempengaruhi sebuah investasi dan kemudian
dilanjutkan hingga pemilihan saham atau investasi yang tepat.
·
BottomUp
Analysis
Metode analisa dengan memilih terlebih dahulu
perusahaan atau instrumen investasi yang akan diinvestasikan baru kemudian
berkembang kepada faktor-faktor pendukung atas investasinya tersebut.
1.2.
APAKAH EKONOMI
Ekonomi adalah rumah tangga atau
keluarga, di mana Anda dan saya adalah pribadi-pribadi yang membentuk keluarga.
Disadari maupun tidak ternyata kitalah pondasi penyusun dari sebuah sistem
ekonomi sehingga apabila pondasi tersebut kuat maka semakin besar dan tinggilah
bangunan tersebut. Demikian sebaliknya ketika pondasi penyusunnya lemah maka
semakin rentanlah sistem ekonomi terhadap kemungkinan untuk hancur.
1.3.
SIKLUS EKONOMI
Hidup ini ibaraa sebuah roda yang berputar, terkadang kehidupan membawa kita keposisi puncak, namun
diposisi lain kita juga merasakan dimana sat-saat kita berada didasar lembah
yang kelam. Ketika
berada di lembah paling kelam, berarti Anda hanya selangkah lagi untuk menuju
kepada sebuah kesuksesan. Demikian sebaliknya ketika Anda berbangga diri dengan
segala kesuksesan yang Anda mitiki, itulah saat paling tepat untuk segera
berhati-hati memperhatikan langkah yang akan Anda ambil berikutrya.
Secara alami, manusia cenderung
berusaha untuk memiliki kehidupan yang semakin makmur dari masa ke masa. Usaha
pencapaian kemakmuran tersebut tercermin pada keinginan kita untuk mendapatkan
Gaji yang lebih besar, usaha yang lebih maju dan uang tabungan yang lebih
banyak lagi dan lagi. Segala usaha menuju kemakmuran tersebut pada akhimya
memang mampu mendorong peradaban kita untuk menjadi lebih maju. Akan tetapi,
pada sisi lain, keinginan tersebut terkadang justru dapat membunuh usaha
pencapaian kemakmuran itu sendiri. Di sinilah awal dari munculrrya siklus dalam
kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
2. INFLASI
DALAM EKONOMI
2.1.
JUMLAH YANG BERBAHAYA
Kesimpulan sederhana bahwa
seseorang akan menjadi kaya apa bila ia memiliki banyak uang. Akan tetapi dalam
perkembangannya tidak sepenuhnya benar. Dalam beberapa kasus, jumlah uang yang
terlalu banyak justru akan membuat seseorang atau sebuah Negara semakin miskin.
Seperti kasus pemerintahan dinegara Zimbabwe dan pemerintahan Jepang.
2.2. HARGA
SEBUAH PERTUMBUHAN
Semakin besar pertumbuhan ekonomi
yang dicapai maka semakin besar pula inflasi yang dihasilkan dari system
tersebut.
Sebuah pola hubungan yang hanya dapat terjadi
apabila disertai oleh sebuah batasan nilai inflasi tertentu. Jika inflasi telah
melampaui batasan tersebut maka nilai inflasi hanya akan merusak dan
menghancurkan pertumbuhan ekonomi yang sudah ada. Kita bias melihat
batasan-batasan inflasi disetiap Negara, setiap Negara memiliki batasan yang
berbeda.
Inflasi menjadi tolak ukur dari segat tidaknya
sebuah system disuatu Negara:
·
Periode
tahun 1969-1971 awal pemerintahan sueharto terjadi kerusakan secara
konstuktural yang ditandai oleh besarnya nilai inflasi hingga mencapai 1500%,
sepanjang 1964-1966. Penduduk Indonesia merasa puas dan prekonomian bertumbuh
cukup baik harga barang dan jasa terkendali.
·
Periode
tahun 1972-1980 kenaikan harga minyak dari USD 3 sampai USD 37 pada tahun 1980.
Indonesia ketika masih menjadi net
exporter, menerima banyak sekali uang hingga membuat ini iflasi dan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia cukup tinggi.karena perekonomian nasional
didominasi oleh perusahaan milik Negara, tidak meratanya pertumbuhan ekonomi
maka terjadilah kerusuhan pada tanggal 15 januari 1974.
·
Periode
tahun 1981-1989 inflasi terlihat cukup rendah, kecuali tahun 1983 sempat
mencapai double digit. Katena itu
i8ndonesia dapat mengembangkan industry manufaktur, yang tergolong industry
padat karya.
Dalam kejadian penting
menjadi catatan dalam analisa dipaparkan dibawah ini:
·
Periode
1990-2000.indonesia dalam kejayaan,,
Diera 1990-an sejak tahun 1997-1998 krisis di
kawasan asia tenggara, diawali oleh Negara Thailand dan akhirnya menimpa
Indonesia. Karena ketergantungan Indonesia terhadap hutang luar negri, mencapai
90% dari nilai GDP, membuat Indonesia kolaps.
·
Periode
tahun 2000-2010 adalah masa pemulihan.
Masa pemulihan Akhir tahun 2002, perekonomian
kembali terekselerasi hingga tahun 2005 anka inflasi kembali mengalami
kerusakan. Kerusakan ini karena kenaikan subsidi BBMsebesar lebih dari 100%
Tahun 2008 indonesia ikut terseret krisis dari
Amerika hingga pasar saham Indonesia
sempat turun 60%.
2.3. SANG
PENGHANCUR NILAI
Pada pagian ini kita melihat
bagaimana menjadi sarana bagi seuah system ekonomi untuk menghancurkan nilai
yang ada dan bagaimana seorang investor harus menghadapinya. Kedua hal ini
menjadi penting karena disadari atau tidak inflasi akan selalu ada dalam setiap
langkah investasi kita. Karena selalu ada, bukan cara menyingkirkannya yang
penting, tetapi bagaimana cara kita mengelola inflasi untuk mendatangkan
keuntungan bagi ivestasi kita dalam jangka panjang.
Nilai uang dari tahun ketahun
semakin berkurang. Haruskah kita menghindari inflasi? Sayangnya hal ini tidak
mungkin kita lakukan. Satu-satunya yang dapat kita lakukan oleh seorang
investor adalah mencoba untuk mengunakan inflasi sebagai motor dari pertumbuhan
uangnya dalam jangka panjang.
2.4. INFLASI
VS INVESTASI SAHAM
Kondisi IHSG dalam jangka panjang
dapat digunakan sebagai rujukan bagi seorang investor untuk segala keperluan
investasinya. Tujuaan dari rujukan tersebut cukup sederhana, yaitu agar nilai
uang yang dimiliki oleh seorang investor dalam jangka panjang tidak tergerus
oleh gas buang ekonomi yang lebih dikenal dengan inflasi.
Sebuah fakta bahwa dalam jangka
panjang pasar saham akan memberikan perlindungan bagi nilai uang milik bagi
seorang investor.
3.
SUKU BUNGA, LIKUIDITAS DAN IHSG
3.1.
JUNGKAT JUNGKIT
Sebagai mana prinsip ekonomi yaitu
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya.
Seluruh investor didunia ekonomi akan berusaha menndapatkan nilai pengembalian
(return) yang setinggi-tingginya atas setiap sen yang ia tanamkan.usaha ini
akhirnya membuat uang bergerak seperti junkat-jungkit seiring dengan perubahan
nilai return yang ditawarkan oleh sebuah instrument investasi. Kejadian ini
berlangsung setiap hari diseluruh dunia, dan hal inilah yang menjadi penyebab
adanya perubahan harga, baik turun maupun naik dari beragam industry investasi
seperti saham, obligasi, maupun properti.
3.2.
BERPIKIR BERBEDA
Permasalahan yang ditemui setiap
investor khususnya dibursa saham adalah keterlambatan mereka untuk berada
diposisi atas pada setiap permainan jungkat-jungkit ekonomi. Prinsif dasar dari
permainan ini tidak lain adalah berusaha untuk memiliki pikiran berbeda dengan
orang kebanyakan. Contoh apabila kebanyakan orang mengambil keputusan
investasinya hanya atas dasar karena mendapatkan rekomendasi broker, memproleh
mimpi, menghutung kancing, tentu anda tidak dapat memilih dengan cara ini.
Sebagai seorang investor yang memiliki pikiran yang berbeda, anda perlu
memiliki pengetahuan tentang arus aliran uang dan konsekuensi suku bunga dengan
pergerakan pasar saham.
3.3.
ARUS LIKUIDITAS UANG
harga sebuah saham dapat naik lebih
tinggi lagi jika perusahaan tersebut memiliki kondisi fundamental yang cukup
kuat. Dan pasar modal akan semakin maju seiring dengan pertambahan uang yang
dimasukan kedalam sebuah system ekonomi.
3.4. SDP, SUKU BUNGA, DAN IHSG
Secara umum pergerakan IHSG berkaitan
erat dengan nilai GDP Indonesia, secara khusus kita melihat bagaimana
pertumbuhan nilai GDP per kapita dari masyarakat Indonesia telah menjadi tulang
punggung dari pergerakan IHSG.
4. RESIKO PADA PASAR SAHAM
1.1. KABAR GEMBIRA
Fakta yang luar biasa lainnya adalah
besarnya jumlah transaksi harian dipasar saham di masa kini. Begitu besarnya
nilai transaksi tersebut memungkinkan seorang pelaku pasar untuk mendapatkan
target begitu besar.
1.2. FAKTA YANG KEJAM
Kejadian yang begitu cepat, bayangkan
pernah terjadi hanya dalam tempo lima bulan harga sebuah saham nanik 2,200%
luar biasa! Tapi hanya dalam tempo kurang dari 2 minggu saham tersebut kembali
keharga semula, aneh tapi nyata,
Ada banyak orang yang menjadi lebih
miskin saat mereka terjun kepasar ini. Mengapa? Karena mereka menjadi lemah
tidak berpengalaman, tidak mengetahui prinsip pasar saham, dan terutama tidak
mengetahui resiko yang ada dipasar saham.
1.3. JENIS RESIKO
Mengenal resiko berarti mengenal
musuh yang akan anda hadapi setiap hari dipasar saham yang kejam.
·
Country Risk
Kondisi ekonomi maupun polotik disebuah Negara
·
Exchange Risk
Perubahan nilai tukar mata uang sebuah Negara
terhadap nilai mata uang Negara lain.
·
Business Risk
Resiko seiring berjalannya kehidupan manusia
(alami).
·
Financial Risk
Industry finansial yang mendadak menaikan suku
bunga ketika perekonomian di Negara tersebut memburuk.
·
Market Risk
Estalasi harga sebuah saham terhadap kondisi pasar.
·
Liquidity Risk
Berkaitan dengan nilai kapitalisasi dan besarnya
transaksi sebuah saham.
·
Emotional Risk
Emosi pelaku saham.
1.4. TEMAN ATAU KAWAN
Resiko dapat membantu kehidupan,
karena dengan ini kita akan mengelola sebuah saham dengan lebih disiplin dan
lebih terukur.
5. PRIFIL RESIKO
2.1 MENGETAHUI PROFIL
Jika seorang investor berusia 30
tahun dan memutuskan dan menempatkan seluruh dana miliknya pada instrument
investasi berisiko tinggi, maka ini bukanlah masalah. Mengapa? Karena ia masih
bisa memperbaiki kesalahan.
Dan jika ia berusia 50 tahun
penempatan seluruh dana investasinya berada beridiko tinggi, ini bukanlah ide
yang brilian, karena dengan ksalahan kecil saja akan mendatangkan bencana
finansial padanya.
2.2 PILIHAN TERSEDIA
Menerapkan diversifikasi pada dana
anda dan tidak hanya membagi sejumlah dana pada saham dengan jumlah yang
berbeda, namun di diversifikasikan dengan risiko yang dimiliki setiap individu
investor.
2.3 DIVERSIFIKASI
Tujuan investasi adalah
mempertahankan kekayaan serta pola hidup yang telah dimilikinya. Sementara bagi
seorang investor konservatif maupun moderat adalah mendapatkan pertumbuhan yang
lebih tinggi dengan tetap membuka diri terhadap peluang dipasar saham.
Lain halnya dengan investor agresif
adalah melipatgandakan kekayaan dengan kemampuan memegang risiko yang besar.
2.4 PENERAPAN DIVERSIFIKASI
Keunggulan utama adalah pada
kemampuan antisipasi dan mengambil keputusan yang lebih cepat. Idealnya
sederhana, seorang investor harus melakukan portofolio secara berkala, misalnya
sekali dalam 6 bulan. Penyeimbangan dilakukan dengan menjual investasi yang
secara presentase lebih besar dari ketetapan awal. Dengan penerapan secara
konsisten, diharapkan investor dapat membeli saat harga murah dan menjual
ketika harga mahal.
2.5 MENGALAHKAN PASAR
Jika anda menaruh uang pada pasar
saham ditahum pertama maka setidaknya anda mendapatkan 25% bersih! Lalu kenapa
anda membagi uang anda ditempat lain?, sebuah kedalahan besar jika anda
mengetahui bahwa pasar akan naik.
Subscribe to:
Posts (Atom)