Mimpi

Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Monday, November 22, 2010

PRINSIP HIDUP

PRINSIP HIDUP
HERO. The Adorable Qualities In You
mari belajar dari pak MARIO TEGUH, seorang motivatorku
Setiap orang ingin menjadi pahlawan dalam kisah hidupnya; dan bukan hanya sekedar pahlawan, tetapi pahlawan di antara pahlawan.
Di setiap hati pribadi ada sebuah ruang yang luas bagi perjamuan pahlawan-pahlawan dalam kehidupannya. Dan dalam perjamuan itu, figur utama yang berbicara dan memimpin suasana perjamuan adalah dirinya sendiri.
Setiap orang ingin menjadi pahlawan dalam kisah hidupnya. Dia ingin dihargai, dikagumi, dan dijadikan acuan. Dia ingin menjadikan kehadiran dirinya sebagai pengundang bagi kecintaan orang lain untuk berlaku baik.
Setiap orang ingin menjadi pahlawan dalam kisah hidupnya. Dan siapa pun yang menolak hal ini adalah biasanya pribadi baik yang impian-impiannya tersiksa oleh kenyataan-kenyataan yang tidak ramah.
Bila Anda mengagumi seseorang, perhatikanlah bahwaAnda sebetulnya sedang melihat diri Anda sendiri di masa depan
dalam diri dan cara-cara pribadi itu.
Anda tidak mungkin mengagumi pribadi yang sikap dan cara-caranya bertentangan dengan konsep kebesaran yang Anda patutkan bagi diri Anda sendiri.
Jalan kepahlawanan adalah jalan menuju harapan.
Seorang pahlawan adalah mercu suar bagi harapan-harapan kita. Dia menjadikan diri, jalan, dan berita-nya sebagai pemandu bagi kita dalam pelayaran menuju impian-impian kita. Kita tidak harus menjadikan diri kita sepertinya, tetapi dengan mengacu kepadanya
kita dapat menikmati perjalanan yang lebih berkualitas.
Keberhasilan kita tidak hanya diukur dari seberapa besar dan tinggi daratan impian yang bisa kita capai di akhir perjalanan; tetapi keberhasilan kita
terutama dinilai dari kualitasdari perjalanan kita.
Bila kita menjaga kualitas perjalanan harian kita,maka kapan pun perjalanan itu berakhir
perjalanan kita akan berakhir dengan baik.
Maka pastikanlah pahlawan dalam diri Anda itu tumbuh dan berkembang mencapai kewibawaan yang cukup untuk membuat diri Anda menghormatinya, dan mengharuskan Anda patuh pada jalan-jalan kepahlawanan Anda sendiri.
Seorang pahlawan harus menampilkan sebuah bentuk keprimaan.
Di antara para semut
akan selalu ada semut yang luar biasa, dan di antara para gajah akan selalu ada gajah yang menyedihkan.
Maka dengarkanlah dengan hati yang hening
, bahwa kepahlawanan dalam hidup ini tidak ditentukan oleh kualitas keberadaan fisik atau besarnya kemampuan membiayai kemewahan; kepahlawanan adalah kualitasluar biasa yang dicapai dari pengembangan apa pun yang biasa dari yang ada pada diri kita.
Bangun lah keprimaan dalam apapun yang Anda lakukan.
Memang tidak ada hukuman yang dijanjikan kepada mereka yang membiarkan diri mereka tumbuh menjadi orang-orangbiasa dengan kemampuan biasa.
Tetapi, apakah sebutan bagi perasaan yang selalu memberitahu kita bahwa kita sebetulnya memiliki kemampuan lebih daripada orang-orang biasa yang sekarang sedang mengendalikan hidupkita?
Mungkin
, lebih baik hidup pendek dan cemerlang, daripada hidup redup sepanjang hidup yang juga belum tentu panjang.
Seorang pahlawan adalah seorang penyemangat.
Siapakah yang akan Anda pilih untuk rekan berbincang sambil minum kopi lambat-lambat?
Apakah dia yang membuat Anda merasa yakin bahwa dia seorang besar yang hebat? Ataukah dia yang membuat Anda merasa yakin bahwaAnda bisa menjadi seorang besar yang hebat? Yang mana-kah?
Pastikanlah bahwa Anda memilih dia yang membantu Anda menemukan diri Anda sendiri, mengenali potensi-potensi Anda, dan yang membangun keyakinan Anda mengenai hak Anda untuk berhasil.
Kemudian, dalam persahabatan dengan pribadi seperti itu, mulailah perjalanan kepahlawanan Anda
dengan menjadikan diri Anda sebagai pahlawan dalam kisah kehidupan Anda sendiri.
Mulailah dengan mengejutkan diri Anda sendiri dengan kesungguhan-kesungguhan baru untuk melakukan awalan-awalan dari kebesaran yang ingin Anda capai. Karena sesungguhnya apa pun yang kecil akan mengejutkan Anda dengan kehebatannya
bila Anda melakukannya dengan kesungguhan yang besar.
Seorang pahlawan adalah sebuah bukti keberanian.
Entah apa yang menahan mereka, tetapi tidak sedikit orang yang menahan diri dari melakukan hal-hal yang telah mereka ketahui akan memperbaiki kualitas hidup mereka.
Padahal, seorang pahlawan adalah setidaknya diri yang membuktikan kasih sayang kepada diri sendiri
melalui tindakan nyata yang mendekatkan diri kepada kehidupanyang diimpikannya.
Dia melakukan yang dikatakannya, danmengatakanyang dilakukannya.
Seorang pahlawan, sebetulnya adalah seorang yang biasa dengan keberanian yang tidak biasa untuk bersikap dan berlaku yang akan menjadikannya di atas yang biasa.
Maka pikirkanlah hal-hal yang besar, dalamsuasana hati yang ramah terhadap kemungkinan-kemungkinan Anda. Lalu, ambillah cara-cara orang besar, dan lakukanlah pekerjaan Anda dengan kesungguhan yang besar. Ingatlah, bahwa tidak ada jalan yang membawa kita menuju kebesaran, bila kita tidak membawa diri kitasendiri.
Jadikanlah diri Anda sebagaimana Anda inginkan dia menjadi A HERO
..

Prinsip Hidup = ABCD


"Prinsip hidup itu = ABCD," kata seorang teman saat kami sedang berada di sebuah rumah makan pinggir jalan di kawasan Candi Mas, Kotabumi. Kami baru saja selesai makan siang dan menikmati hangatnya minuman kopi dari gelas masing-masing. Seperti biasa, saat seperti itu selalu diwarnai dengan berbagai macam obrolan, dari yang berjenis santai sampai yang kelewat serius.

Kalimatnya tadi saya tanggapi dengan sikap santai. Perut masih terasa sesak karena kekenyangan setelah makan siang, tidak baik digunakan untuk berdebat. "Koq kayak anak-anak yang baru belajar membaca? Ada ABCD segala," tanya saya seolah tidak mengerti.
"Lha iya, sebab hidup itu adalah proses belajar. Belajar dan terus belajar," jawabnya dengan mimik wajah serius. Itu memang gayanya yang khas. Kalau tidak begitu, bukan teman saya. Sebentar kemudian mulutnya yang habis menyruput wedang kopi menghembuskan kepulan asap rokok kegemarannya.

Lalu dia melanjutkan penjelasan apa yang dia maksud dengan ABCD yang menjadi prinsip hidupnya itu. Dalam hati, saya hanya menduga mungkin dia sedang mengutip isi sebuah buku yang ditulis oleh seorang motivator terkenal. Saya pernah melihat buku itu berada diatas meja kerja di kantornya.
ABCD itu sebuang singkatan atau akronim, yaitu A : Alat, B : Bekerja, C : Cara, D : Doa. Sesuai dengan cara membacanya yang biasanya diurutkan, maka penerapan prinsip hidup ABCD itu harus urut dan lengkap semuanya. Tidak boleh ada yang ketinggalan atau tidak diterapkan, katanya. Satu dan lainnya merupakan kesatuan untuk memperoleh tujuan hidup.

Mari kita ikuti lagi penjelasannya tentang prinsip hidup ABCD, seperti yang saya rekam dan tuliskan dibawah ini.

A : Alat
Untuk bisa melaksanakan atau menjalankan pekerjaan, orang harus punya alat untuk menunjang proses pekerjaannya. Mau jadi petani, harus punya cangkul. Ingin menjadi nelayan, harus punya jala atau pancing. Mau jadi penulis, sebaiknya punya mesin ketik atau komputer. Bekerja tanpa alat? Silahkan bayangkan sendiri bagaimana jadinya.

B : Bekerja atau Berusaha
Untuk bisa melanjutkan kehidupan ini dan memperoleh apa yang kita inginkan dalam kehidupan, orang harus bekerja. Bekerja itu fitrah manusia. Semacam insting atau kecenderungan. Ingin menjadi orang kaya dan makmur, bekerjalah dengan keras. Ingin punya rumah, bekerjalah dengan rajin dan tekun agar hasil kerja yang kita peroleh bisa cukup untuk membangun sebuah rumah. Ingin punya pacar, berusahalah dengan cara tebar pesona atau memikat hati orang yang sedang kita inginkan. Sesuatu tidak akan datang dengan sendirinya. Rezeki tidak akan jatuh dari langit. Kecuali memang sedang terjadi keajaiban pada diri kita.

C : Cara
Nah, kata teman saya tadi, Cara adalah faktor yang membedakan keberhasilan masing-masing orang dalam memperoleh hasil kerjanya. Orang-orang yang menggunakan cara-cara cerdas kemungkinan besar akan memperoleh hasil yang lebih banyak dibanding dengan orang-orang yang bekerja dengan cara biasa-biasa saja. Saya tahu, dia bermaksud menunjukkan bahwa dirinya termasuk dalam golongan orang-orang yang bekerja dengan cara-cara yang cerdas itu. Untuk bisa bekerja dengan cara-cara yang cerdas, kita harus mau belajar dan terus belajar. Proses belajar yang terus menerus akan membuat orang menjadi bisa bekerja dengan cara-cara yang cerdas, lanjut teman saya itu. Dan saya sangat setuju dengan yang dia katakan.

D : Doa
Setelah semua usaha dan ikhtiar kita lakukan dalam bekerja, kita pun kembali berharap pada Tuhan agar hasil kerja kita bisa memuaskan. Caranya dengan berdoa. Ora Et Labora, katanya. Bekerja dan berdoa. Bagaimanapun, Tuhan yang menentukan segalanya, ucapnya sambil menengadah keatas. Suasana seketika menjadi cukup religius.

Mungkin dia benar, karena saya menganggap prinsip hidup ABCD itu baik dan cukup mengena. Hanya saja perlu ditambahi. Karena saya beranggapan hidup ini adalah untuk berbagi, untuk membantu manusia-manusia yang lain. Bukan sekedar tentang diri kita saja. Masing-masing individu akan saling melengkapi jika mereka mau bekerjasama. Kelebihan manusia yang satu akan menutupi kelemahan manusia yang lainnya. Dan kesediaan kita untuk berbagi dan membantu manusia yang lain akan membuat kita menjelma menjadi manusia yang lebih dari manusia biasa di hadapan Tuhan. Wah..koq sekarang saya yang jadi lebih serius ya.

Prinsip hidup


jadilah pribadi yang memiliki prinsip hidup yang kuat. Hal ini penting agar kamu tidak bingung, ragu, dan terombang-ambing menentukan sebuah keputusan.
Cobalah bayangkan lima sampai sepuluh tahun dari sekarang, kamu ingin menjadi apa? Bicaralah kepada nuranimu, renungkanlah tujuan hidupmu, kenali bakat dan hobimu, serta pelajarilah kelebihan dan kekuranganmu. Dalam konteks ini, nilai-nilai di sekolah, nasihat teman-teman, dan mengerjakan sejumlah tes bakat, bisa kamu jadikan sebagai pertimbangan. Termasuk, tentu saja, shalat istikharah jika diperlukan.

Kamu harus membuatnya jernih dan jelas, agar kamu mantap melangkah dan bisa memaksimalkan seluruh potensi diri yang ada. Semakin clear, semakin baik, sebab tidak ada perang batin di dalam dirimu. Semakin kabur tujuanmu, semakin mudah kamu dipengaruhi orang lain. Bisa-bisa kamu terombang-ambing oleh banyaknya masukan yang kamu terima. Kamu harus yakin dan percaya diri dengan pilihanmu meski kadang tidak popular dan tampak sulit. Yakinlah kamu bisa jika kamu berusaha dengan cara yang benar, efektif dan efisien.

Setelah pilihanmu jelas, susunlah strateginya. Fokuskan perhatian kepada bidang yang kamu ingini, pelajarilah dengan semangat dan tekun, serta tentukan target-target kecil untuk mencapai tujuanmu. Selain itu, kamu juga bisa mencari figur sukses di bidang yang sama. Pelajarilah berbagai tips dan rahasia suksesnya, baik dari buku, kaset, vcd, atau seminar, serta sesuaikanlah dengan kondisimu. Modifikasikan dengan karakter pribadimu agar kamu menemukan caramu yang unik. Hal ini jauh lebih mudah daripada kamu berusaha menemukan cara sukses sendiri.

Selain berdoa kepada Allah agar Dia memudahkan langkahmu, rajinlah melakukan evaluasi secara berkala. Hal ini untuk menjamin jalan yang kamu tempuh sudah di atas jalan yang seharusnya, tidak menyimpang dan sesuai target. Buatlah perubahan jika memang diperlukan agar lebih sesuai dengan kondisi yang sudah berubah.
 prinsip hidup

Sebagian orang bilang hidup itu susah, sebagian lagi bilang hidup itu indah.

Sebagian orang yang bilang ‘hidup itu susah’ tentunya yang hidupnya dalam kesusahan dong. (Ya iyalah stupid bgt sih :D ) , Teyuzz sebagian orang yang bilang ‘hidup itu indah’ pastinya mereka hidup dalam kesenangan dan kecukupan. ( Huoi bandel banget sih, anak kecil juga ngerti. L )

Tapi apakah ada orang yang bilang hidup itu ga indah dan hidup itu juga ga susah? Hayyo ada ga yang bilang gitu, barangkali anda, anda, ato anda yang sedang melototin monitor ini? Saya pribadi hanya bisa berpendapat hidup itu jangan dibawa susah dan hidup itu juga jangan terlalu dibikin seneng. (lo koq gitu !!!) iya lawong semua yang ada didunia ini lo cuman titipan dari sang maha kuasa, semuanya milik sang Maha Agung. Kenapa kita musti susah, kalo setiap orang itu sudah ada rejekinya masing-masing. Tyuz apa yang musti kita bangga banggain dan kita foya foyain alo semuanya cuman titipan dan bukan milik kita sendiri. Hayo
…….

Nah lo, bingung kan? Gini deh yang penting apa yang kita miliki sekarang baik banyak, meskipun sedikit kita harus syukurin. Kan udah ada hadist nya,’ Bersyukurlah niscaya Aku tambahkan kenikmatanmu’. Busyet dah kayak ustadz aja, he he he. Apa yang kita dapat sekarang adalah yang sesuai dengan kemampuan kita, misalnya kita ga punya motor, padahal kita pengen banget tuh punya motor biar bisa keliling2 kampung ato buat jalan2 ama temen2 ato buat anterin n jemput cewek kita dari sekolah. Tapi kenapa tuhan ga ngasih jalan kita buat punya motor ya, katanya Tuhan maha pengasih. Justru karena tuhan sayang ama kita, Tuhan tahu alo kita belum punya pekerjaan tetap buat selalu ngisi bensin motor kita, tuhan tahu orang tua kita ga bisa ngasih uang saku lebih agar tuh motor ga kehausan, tuhan tahu kita masih belum butuh banget tuh motor. Dan daripada menimbulkan hal hal yang ga diinginin seperti kita mencuri untuk memenuhi kebutuhan bensin, lebih baik kayak gini aja dulu. Tuhan sayang koq ama kita. Yang perlu kita lakuin sekarang bersabar,berusaha,berdoa dan bersyukur.

Maaf ga bermaksud menggurui lo, tapi coba liat diri anda sekarang. Apakah anda sedang gelisah, sedih atau bahkan patah hati. Ga perlu meratapi hidup, kita punya tuhan dan tuhan ga akan pernah buat kita kecewa. Kembali aja pada-Nya niscaya semuanya akan ringan.

Berikut ini tak sediain link tentang 10 prinsip hidup dalam islam.

Sa'id Hawwa adalah sosok ulama yang cukup vokal dalam menyuarakan kebenaran (al-Islam). Ulama yang hidup di Mesir ini telah banyak menghasilkan tulisan-tulisan keislaman yang sangat berkualitas dan dibutuhkan ummat. Pemikiran-pemikirannya senantiasa merujuk pada al-Qur'an dan as-Sunnah. Namun, pemikiran-pemikirannya tidak lepas dari kontroversi dan kritikan (protes) dari mereka yang merasa berat untuk melaksanakan Islam secara total (kaffah) sebagaimana yang selalu 'diteriakkan' oleh beliau.

Dalam bukunya yang berjudul "Min Ajli Khuthwatin ila al-Amam'ala Thariqi al-Jihad al-Mubarak", Sa'id Hawwa mengungkapkan ketentuan-ketentuan dalam Islam yang bersifat badihi (prinsipil), yaitu merupakan ketentuan yang sudah jelas nash-nya dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Dan semua ummat Islam wajib menerima ketentuan atau konsepsi dalam Islam yang bersifat badihi tersebut. Menurut Sa'id Hawwa, ada sepuluh ketentuan yang bersifat badihi (prinsipil). Berikut ini ke-sepuluh prinsip tersebut yang diringkas dari buku "10 Aksioma tentang Islam" - terjemahan dari buku "Min Ajli Khuthwatin ila al-Amam'ala Thariqi al-Jihad al-Mubarak".

Prinsip Pertama

Islam adalah satu-satunya sistem hidup yang dibebankan pada seluruh ummat manusia, di barat atau di timur, di utara atau di selatan, berkulit kuning, merah, putih atau hitam. Allah swt telah mengumumkan bahwa Dia tidak akan menerima sistem hidup (ad-Dien) selain Islam dengan firman-Nya:
Sesungguhnya dien (sistem hidup) yang diridhai di sisi Allah ialah Islam. (Qs.Ali Imran:19)
Barangsiapa yang mencari dien (sistem hidup) selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (dien itu) darinya. (Qs.Ali Imran:85)

Yang dimaksud dengan Islam adalah risalah yang diturunkan Allah swt melalui Nabi Muhammad saw. Risalah ini merupakan penutup seluruh risalah Allah swt, dan demikian risalah atau agama yang diturunkan Allah sebelumnya melalui para Nabi-Nya yang terdahulu tidak berlaku lagi. Karena itu seluruh manusia diwajibkan untuk memeluk Islam sampai Hari Kiamat. Barangsiapa yang tidak mengimani Islam, sedangkan seruan Islam telah sampai kepadanya, maka ia dianggap sebagai ahli neraka.
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak mendengar seseorang tentangku dari ummat ini, apakah ia Yahudi atau Nasrani, kemudian ia tidak beriman dengan apa yang diutus kepadaku melainkan ia akan tergolong dari ahli neraka. (HR.Muslim)

Prinsip Kedua

Islam adalah satu-satunya jawaban yang benar dan bersih terhadap semua persoalan manusia. Ia mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi keyakinan, ibadat, syari'at dan syi'ar-syi'ar. Islam merupakan neraca dan satu-satunya tolok ukur untuk semua sisi kehidupan manusia. Dari Islamlah terefleksinya petunjuk yang benar dan lurus serta selamat dalam segala hal.
Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Qs.an-Nahl:89)

Al-Qur'an menerangkan segala persoalan, apakah melalui nash-nashnya atau melalui kesimpulan-kesimpulan yang tepat tentang nash-nash tersebut berdasarkan hadits, qiyas, ijma' ulama, istihsan, istishab, istislah, 'urf, hukum-hukum yang diakui oleh akal, syara' atau hukum adat menurut batas-batas yang dibenarkan oleh nash tersebut.

Prinsip Ketiga

Bila seseorang masuk Islam, berarti ia telah menyerah secara mutlak kepada Allah swt dalam semua persoalan yang mencakup semua aspek kehidupan, termasuk yang berhubungan dengan jiwa, akal, hati, ruh, perasaan, emosi, perbuatan, pemikiran, kepercayaan dan peribadatan. Termasuk dalam hal konstitusi dan undang-undang kehakiman. Di samping itu Islam berarti penolakan total terhadap seluruh bentuk penyekutuan dengan selain Allah. Allah swt berfirman:
....Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.... (Qs.al-Baqarah:256)

Prinsip Keempat

Dalam Islam pemikiran eksperimental merupakan salah satu fenomena proses pembentukan pribadi Muslim atau karakteristik Islam. Oleh karena itu segala sesuatu yang telah dicapai oleh akal yang sehat dan melalui proses percobaan adalah sesuatu yang dapat diterima dari sudut pandangan Islam dan diberi jaminan kepercayaan terhadap kesahannya. Rasulullah pernah bersabda:
Hikmah (ilmu pengetahuan) itu merupakan hak orang Mu'min. Maka di mana saja ia jumpai, ia lebih berhak terhadapnya.

Namun jika pemikiran-pemikiran eksperimental itu sudah tidak murni lagi, telah diwarnai oleh sistem hidup yang tidak Islami, maka kita berkewajiban untuk membersihkannya terlebih dahulu, dan mewarnainya dengan nilai-nilai Islam yang bersih, sebelum kita menggunakannya.

Prinsip Kelima

Islam adalah satu sistem yang sempurna dan lengkap, karena ia mencakup seluruh sistem politik, sosial, ekonomi dan moral. Oleh karena itu mengabaikan atau melupakan sebagian dari sistem Islam berarti menghalangi perjalanan seluruh sistem itu sendiri. Begitu juga menegakkan politik yang tidak berdasarkan pada pilar-pilar Islam merupakan satu kendala dan sekaligus tantangan terhadap Islam.

Seluruh sektor kehidupan kaum Muslimin harus selalu berlandaskan pada nilai-nilai dan syari'at Islam, ekonominya, politiknya, sosialnya, pendidikannya, militernya dan sektor-sektor lainnya. Tidak dibenarkan melaksanakan Islam secara parsial (tentunya selama kondisi dan kemampuan memungkinkannya).

Apakah patut kamu beriman kepada sebagian al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Maka tidak ada balasan bagi yang berbuat demikian dari kamu, kecuali kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada Hari Kiamat mereka akan dikembalikan kepada siksa yang amat berat. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu perbuat. (Qs.al-Baqarah:85)
Barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir. (Qs.al-Maidah:44)

Prinsip Keenam

Seluruh kaum Muslimin dibebani kewajiban menegakkan kalimatullah agar Islam menjadi satu-satunya Dien yang tegak di bumi ini. Allah berfirman:
Dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah dan kalimatullah itulah yang tinggi. (Qs.at-Taubah:40)

Barangsiapa yang berperang untuk menjadikan kalimatullah yang tertinggi sekali, maka ia berjuang di jalan Allah. (al-Hadits)

Salah satu tujuan Allah mengutus Rasul-Nya adalah agar Islam sebagai dienullah menang terhadap dien-dien (sistem hidup) lainnya. Karena itu semua pengikut Muhammad berkewajiban untuk mewujudkan kemenangan Islam dengan berjihad di jalan-Nya.
Dia-lah Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan dien yang haq, agar dimenangkan-Nya terhadap semua dien. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (Qs.al-Fath:28)*
Orang-orang yang beriman dan berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. (Qs.at-Taubah:20)*

Prinsip Ketujuh

Kaum Muslimin dalam satu negara, bahkan di seluruh dunia harus merupakan satu sekutu, satu blok dan satu jama'ah. Sekutu ini adalah sekutu iman dan politik. Apa pun bentuknya yang memisahkan dan mengesampingkan hal ini adalah satu kekufuran dan kesesatan yang amat besar. Sekutu dan blok tersebut harus mempunyai imam tersendiri.

Kepemimpinan dan persatuan bagi ummat Islam sangat penting sekali. Para sahabat Rasulullah saw telah mendahulukan pemilihan khalifah ketimbang mengubur jenazah Rasulullah saw. Dalam satu kesempatan Rasulullah saw bersabda:
Tidak boleh bagi tiga orang berada di manapun di bumi ini, kecuali memilih salah satu seorang di antara mereka itu sebagai pemimpin. (Musnad Imam Ahmad, jilid II, hal.177)*

Mu'min dengan mu'min lainnya itu ibarat satu tubuh, jika salah satu anggota tubuhnya ada yang sakit, maka anggota tubuh lainnya ikut merasa sakit. Demikian Rasulullah pernah mengingatkan ummatnya.

Umar bin Khattab pernah berkata, "Tidak ada Islam tanpa jama'ah, tidak ada jama'ah tanpa imamah, tidak ada imamah tanpa ketaatan, dan tidak ada ketaatan tanpa bai'at. Barangsiapa yang keluar dari jama'ah maka ia telah keluar dari Islam."*

Prinsip Kedelapan

Dalam kondisi kekuasaan politik Islam dan kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia sedang mengalami kehancuran dan kelumpuhan seperti sekarang, maka merupakan kewajiban bagi setiap Muslim untuk cepat-cepat melantik seorang imam yang akan memimpin perjuangan, atau untuk mempersiapkan diri menghadapi peperangan, atau melakukan persiapan yang matang untuk memilih seorang yang akan memimpin mereka. Hal ini merupakan salah satu masalah yang sangat mendesak untuk segera dilaksanakan.
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh-musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya. (Qs.al-Anfaal:60)

Dalam memperjuangkan kebenaran (al-Islam) diperlukan kesungguhan, sumber daya manusia dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, sarana dan prasarana serta pengorganisasian yang rapi. Sayyidina Ali ra pernah mengatakan, "Kejahatan yang terorganisir dapat megalahkan kebenaran yang tidak terorganisir." Agar perjuangan dapat terorganisir maka diperlukan kepemimpinan, yang manhaj kepemimpinannya berpegang kepada al-Qur'an dan as-Sunnah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Qs.ash-Shaff:4)

Prinsip Kesembilan

Menyertai dan bergabung dengan jama'ah Islam dan imamnya adalah suatu kewajiban besar di dalam Islam. Kewajiban ini secara langsung tidak memberikan peluang untuk mengelakkan diri dari keterlibatannya dengan jama'ah dan imamnya, kecuali dalam kondisi dimana orang-orang Islam tidak mempunyai jama'ah dan imamnya. Maka dalam keadaan seperti itu, seorang Muslim harus memisahkan diri dari perkumpulan sesat dan tetap berpegang kepada yang haq.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim serta Abu Daud, dari Hudzaifah al-Yamani, diriwayatkan sebagai berikut:
Orang-orang yang bertanya pada Rasulullah saw tentang kebaikan, tetapi saya bertanya tentang kejahatan, sebab saya takut akan terlibat dengannya. Saya bertanya: "Wahai Rasulullah, dahulu kita berada dalam masa Jahiliyah dan diliputi oleh suasana kejahatan, lalu Allah mendatangkan pada kita kebaikan ini, maka apakah sesudah kebaikan itu akan ada kejahatan?"
"Ada," jawab Rasulullah.
"Apakah sesudah kejahatan itu akan ada kebaikan?" Saya bertanya lagi.
Rasulullah menjawab, "Yaitu segolongan ummat yang mengikuti sunnah bukan sunnahku, dan mengikuti petunjuk bukan petunjukku. Kenalilah mereka olehmu, dan cegahlah."
Saya bertanya lagi, "Kemudian setelah kebaikan tersebut masih adakah kejahatan lagi?"
Rasulullah menjawab, "Masih, yaitu para penda'wah yang menyeru manusia ke pintu neraka. Barangsiapa menyambut seruan mereka, niscaya mereka akan dilemparkan ke dalam neraka."
Lalu saya bertanya kepada Rasulullah, "Apa yang harus saya lakukan jika saya menghadapi keadaan yang demikian itu?"
Jawab Rasulullah, "Hendaklah kamu teguh pendirian dengan jama'ah Islamiah dan imamahnya."
"Bagaimana kalau sudah tidak ada lagi jama'ah Islamiah dan imamahnya?" Saya terus bertanya.
Rasulullah menjawab, "Tinggalkan golongan-golongan itu semua, walaupun kamu akan menggigit sebatang pohon kayu, sampai kamu mati dalam keadaan demikian."

Persoalannya sekarang, apakah bumi yang kita diami ini telah kehilangan jama'ah dan imamnya, sedang Rasulullah saw bersabda:
Akan selalu ada di kalangan ummatku, satu golongan yang mendukung kebenaran, golongan yang selalu menentang dan membelakangi mereka tidak akan memberikan kemudharatan apa-apa kepada mereka sehingga Hari Kiamat.

Imam Ali ra mengatakan, "Tidak akan sunyi bumi ini dari seorang pemimpin yang berdiri untuk Allah dengan hujjah-hujjahnya."

Prinsip Kesepuluh

Ummat Islam, sebenarnya merupakan satu jama'ah atau satu partai, dan maju mundurnya jama'ah ini tergantung pada pencapaian ilmu, karakteristik, dan komitmen ummat terhadap Islam. Oleh karena itu segenap kaum Muslimin harus terikat pada rencana atau program yang telah disusun. Dan rencana atau program yang disusun secara spontanitas pun harus tunduk kepada kaidah-kaidah yang ketat, dan tidak boleh membelakangi ke arah tercapainya tujuan.

Karakteristik ummat Islam dan jama'ahnya adalah sesuai dengan ayat 36-43 surat asy-Syura. Karakteristik ummat Islam ialah beriman, bertawakkal, menjauhkan diri dari dosa-dosa kecil maupun besar dan perbuatan keji, mengontrol diri dari marah, menyambut seruan Allah dalam semua hal, mendirikan shalat, berinfaq di jalan Allah dan berlaku adil sesama manusia. Sedangkan ciri-ciri khusus dari jama'ah Islamiah ialah adanya syura dan selalu menentang kezaliman.

Penutup

Kekalahan, keterbelakangan, penindasan dan yang dialami ummat Islam sekarang ini disebabkan adanya perselisihan dan perpecahan yang menimpa ummat Islam dewasa ini. Perpecahan dan perselisihan ummat Islam sekarang ini persoalannya bukanlah terletak pada perlunya pembersihan jiwa dan hati, luwes dan sikap berhati-hati di dalam gerakan, tentang perlunya sikap berlindung, atau perlunya semangat jihad. Ia juga bukan karena perbedaan tentang perlunya penguasaan terhadap seluruh medan perjuangan, juga bukan karena perbedaan perlunya suasana terbuka yang menjamin keamanan da'wah Islamiah. Dan bukan pula karena perbedaan tentang persoalan-persoalan yang dapat memberikan pelayanan kepada orang Islam. Tetapi sumber segala perselisihan dan perpecahan di antara kita ialah karena adanya perbedaan pandangan terhadap persoalan-persoalan dalam Islam yang bersifat prinsipil (badihi). Sehingga banyak dari kalangan ummat Islam sendiri yang melupakan dan mengabaikan prinsip (pokok) dalam Islam.






"Kualitas  pertama, pensil mengingatkan kamu kalo  kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini.  Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan  pernah lupa kalau ada tangan yang selalumembimbing langkah kamu dalam hidup  ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali  harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek.  Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut  selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan,  karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil  selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk  memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu  kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas  keempat, bagian yang paling penting dari  sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkanarang yang ada di dalam  sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal -hal di  dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan  tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu  perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena ituselalulah  hati-hati dan sadarterhadap semua tindakan".

No comments:

Post a Comment