Mimpi

Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Saturday, December 25, 2010

Sufi Gaul Buat Remaja


SUFI GAUL
Masa remaja adalah memahami masa pergaulan. Di masa remaja ini biasanya seorang remaja biasanya mencari teman sebanyak-banyaknya. Diluar belajar, waktu seorang remaja biasanya dihabiskan untuk bermain bersama teman-temannya. Ia bercanda dan memperbincangan banyak hal dari masalah pribadi sampai pada hal-hal bersifat hibuan.

Karena itu, remaja gaul biasanya sangat disenangi teman-temannya, baik teman sejenis maupun teman lain jenisnya. Sedangkan remaja yang menutup diri biasanya tidak memiliki banyak teman. Ia biasanya dikatakan remaja “kurang gaul” atau “kuper (kurang pergaulan). Dalam persepsi remaja, remaja gaul dapat dipahami sebagai remaja yang dapat diajak gaul model apa saja dan diajak kemana OK saja. Jika teman merokok, ia pun harus merokok. Jika teman memakai pakaian yang mempertontonkan aurat, ia pun harus mengikutinya. Jika temannya bergaul bebas dengan teman lawan jenisnya, ia pun harus mengikutinya, dan seterusnya.

Gaul dipahami sebagai kebersamaan, kesetiaan, kesamaan sikap dan tingkah laku. Sehingga apa yang tidak mau mengikuti apa yang menjadi tren dikalangan teman-temannya, ia akan dikatakan kuper, sok suci, sok ustadz, anak mamah, dan sebagainya. Misalnya sekelompok remaja kebiasaannya setelah pulang sekolah nongkrong di mal-mal tanpa ada tujuan pasti, sementara ada temannya yang tidak mau mengikuti mereka, maka teman yang tidak mau dikatakan kuper atau kurang gaul. Disisi lain, remaja biasanya paling keki bila dicap sebagai remaja kuper. Karena itu banyak remaja yang terjerumus pada NARKOBA dan perbuatan negatif lainnya akibat adanya rasa gengsi jika tidak mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya.

Dalam suasana seperti ini mengkingkah seorang remaja yang berprilaku shaleh (mengikuti norma-norma agama) tapi tetap masih bias bergaul dengan teman-temannya? Mungkinkah seorang remaja yang selalu berkata benar, berkata-kata yang selalu baik  saja, membatasi pergaulan dengan lawan jenisnya, membatasi berkumpul dengan teman-teman untuk hal-hal yang tidak perlu dan selalu mengutamakan pelajaan dari pada hiburan, dapat bergaul dengan teman-temannya? Karena selama ini remaja yang berprilaku shaleh sering dicap sebagai remaja yang kurang gaul alias eksklusif.

Tentu saja bias, terutama jika kita mampu mengubah persepsi apa yang dinamakan remaja gaul. Pengubahan persepsi itu sendiri tidak perlu menunggu orang lain melakukannya, melainkan harus dari diri kita sendiri. Kita harus biasa mendifinisikan apa yang disebut remaja gaul dengan ukuran norma agama dan kita harus mampu komitmen dengan pendefinisian itu. Kita tidak boleh terombang ambing dengan persepsi orang lain. Kalau menurut kita, kita sudah cukup gaul dengan norma agama, maka biar saja orang mau berkata apa.

Karena itu, yang paling pemting adalah seorang remaja harus tau norma-norma yang mengatur pergaulan antar manusia. Diantaranya adalah:  
1.Lebih baik diam dari pada berkata yang tidak baik
2. Lebih takut kepada Allah dari pada kepada yang lainnya
3.Mengutamakan kepentingan akhirat dari pada kepentingan dunia.
4. Rela bersusah-susah terlebih dahulu untuk mendapatkan kebahagiaan/kesuksesan
5.Tidak melakukan perbuatan yang sia-sia.


                      ***



No comments:

Post a Comment