Mimpi

Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Saturday, January 8, 2011

TEKANAN PENGUASA TERHADAP KEMISKINAN

TEKANAN PENGUASA
TERHADAP KEMISKINAN
Hidup di Negri yang permai, subur, dan kaya sumber daya alam, mungkin banyak orang mengatakan hidup akan makmur, tapi realita kehidupan ini jauh seperti yang diharapkan, Bahkan hidupnya seperti hidup ditengah Negara yang prustasi. Karena hidup ditengah tekanan dan impitan dari kerasnya politik penguasa yang suka memanfaatkan kedatangan kebahagiaan rakyat jelata. Kita tumbuh ditengah sebuah generasi dimana tawa bersama sangat langka, bahkan kaki kita menapak jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta  beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak uda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian kepada penguasa dan rakyat jelata. Sementara adik-adik kita hidup sebagai mana mestinya narkoba, politik uang yang membunuh nurani mereka. Orang tua pendahulu kita, mereka adalah tampuk kekuasaan suatu generasi gagal, dan suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang yang mereka hianati sendiri. Kawan akankah kita berhenti, lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka..?

Kawan, politik hanyalah kata-kata, sementara benci menjadi kenyataan. akan tetapi, untuk menetapkan apakah suatu perbuatan merupakan kejahatan politik yang harus hati-hati, karena demokratisasi politik  dan penegakan hak asasi manusia telah menjadi isu global. Tapi semua itu bagaikan angin lalu bagi pemegang kekuasaan, dan para elit politik. Karena mereka sedang sibuk berlomba-lomba untuk mendapatkan hata rakyat, bahkan beragam argument yang mereka keluarkan untuk membentengi kejahatan-kejahatan mereka. Perjuangan berbagai bahasa untuk untuk melepaskan diri dari kolonialisme telah menjadi semakin nisbi. Kejahatan politik adakalanya juga berkaitan dengan dimensi tempat dan waktu.



Kawan, aku berbicara bukan mewakili siapa-siapa, ini hanyalah surat dari pengolah kata  kepada seorang penguasa. Sebelum kamu menduduki tahta kekuasaanmu, sejujurnya kami tida mengharapkan hadiah berupa materialis dan pinansial dari janji manismu, tapi yang kami inginkan ialah perjuangan, dan kejujuran terhadap rakyatmu, karena bangsa ini sedang dilanda krisis pemimpin yang jujur. Janganlah kamu memanfaatkan kesempatan itu dengan merunggut hak rakyatmu untuk menambah harta kekayaan dan kebahagian untuk keluargamu. Kami tidak menginginkan hal seperti ini, karena kami menginginkan kebahagiaan bersama, dimana tawa seorang pemulung sama bahagianya dengan pemimpin bangsa.

By : Muamar 

No comments:

Post a Comment