Mimpi

Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Monday, January 10, 2011

Himpitan Kehidupan Ditengah Kuroptor

Himpitan Kehidupan
Ditengah Kuroptor
Indonesia  merupakan salah satu negara dibelahan dunia yang memiliki beragam kekayaan, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, bebudayaan, dan memiliki tanah yang subur. Tapi kenapa bayak rakyatnya yang miskin, dan kekayaan sumber daya alam ini hanya bisa menambah   kekayaan  segelincir orang. Bahkan segelincir   orang tersebut mampu mendapatkan tempat kedudukan orang kaya di daftar dunia. Sebenarnya apa penyebab dari semua ini, mengapa kesenjangan ekonomi begitu tinggi. Siapakah yang perlu disalahkan dalam hal ini, apakah perlu kita menyalahkan seorang pemimpin, ataukah kita yang perlu koreksi diri.

Hidup memang kadang tidak memberikan kita banyak pilihan, siapapun kita, apapun profesi kita, umur kita, jabatan kita, tidak akan bisa menolong. Ada saatnya kita menerima tekanan ini, usaha yang kita lakukan sekuat tenaga terkadang hanya membuahkan sebuah himpitan yang berat. Bagai mana kita menghadapi tekanan hidup yang kian berat. Mungkinkah kita menunggu perubahan situasi dan kondisi yang membaik, tapi mungkin sesuatu yang sifatnya menunggu hanya membawa perasaan jiwa menjadi gundah, khawatir, takut, emosi tinggi, dan  menjadi kebingungan akan kelanjutan kehidupannya di masa depan.
Banyak orang yang kemudian sulit menggambarkan perasaan yang sesungguhnya yang  sedang dialaminya, sehingga hanya semakin menambah banyaknya pribadi yang mengalami tekanan-tekanan dalam hidupnya.Namun, tidak sedikit pribadi yang mengalami perubahan dari tidak serius menjadi lebih serius dalam bekerja, lebih rajin dalam berjuang menjalankan usaha dan bisnis. Mereka yang seperti ini adalah orang yang mau bangkit dalam dalam sebuah tekanan hidup, mereka tidak peduli tekanan apa yang datang peda mereka, baik berupa tekanan politik pemerintah maupun tekanan dari alam.

Mereka pikirkan adalah bagaimana caranya supaya bisa keluar dari lngkaran kemiskinan itu. Tekanan biasanya mereka jadikan momentum untuk maju, walau selangkah demi selangkah. Umumnya mereka yang mampu melalui tekanan hidup akan bersikap lebih dewasa dan akan lebih arif dalam menjalani hidup. Tapi mereka yang tak mampu melalui tekanan hidup akan mengalami tekanan yang lebih berat, mundur dan bahkan hancur.

Maka dari itu, marilah kita tingkatkan tarap dan standar hidup yang lebih berpendidikan. Karena saya yakin dengan pendidikan kita akan lebih dewasa dan lebih mampu melalui tekanan demi tekanan dalam hidup ini. Tapi sebagian besar yang menjadi permasalahan dalam hidup adalah pendidikan. Dari dulu hingga sekarang pemerintah menganggarkan biaya pendidikan begitu besar, tapi mengapa masih banyak rakyat ini yang tidak biasa bersekolah. Biaya yang besar dikeluarkan pemerintah sepertinya tidak bisa menaikkan tingkat pendidikan dinegri ini. Tapi yang terlihat hanyalah pegawai pemerintah yang berbidang pendidikan terlihat semakin sejahtra. Dalam logika ini, ukuran adalah hasil, intimidasi, kekerasan, politik uang, politik penggerakan masa, teror dan cara-cara imorial lainnya dihalalkan karena memberi hasil yang diharapkan. Akibatnya tidak sedikit pelaku kejahatan ini, provokator dan koruptor menikmati tiadanya sanksi hukum. Lelahnya penegakan hukum mengaburkan pemehaman nilai baik dan buruk yang pada gilirannya menumpulkan kesadaran moral menjadi tidak peka dan menganggap semua itu wajar saja. Kerusakan hidup bersama juga disebabkan dan sekaligus menghasilkan penumpulan hati nurani para pejabat-pejabat dibidang ini.

No comments:

Post a Comment