Mimpi

Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Friday, May 2, 2014

UNDA SAMPIT




II. MACRO EKONOMI, RISIKO AN PROFIL  RISIKO
1. ANALISA EKONOMI


1.1. TIGA ANALISIS
Seorang investor sebelum ia berinvestasi, khusus dalam pasar saham:
Ketiga hal tersebut berkaitan dengan kondisi ekpnomi, pemilihan sektor industri, dan pemilihan saham terbaik. Pola pendekatan analisa dapat dilakukan dengan salah satu dari dua metode berikut ini.
·        Top Down Analysis
Metode analisa dengan melihat terlebih dahulu faktor-faktor umurn yang akan mempengaruhi sebuah investasi dan kemudian dilanjutkan hingga pemilihan saham atau investasi yang tepat.
·        BottomUp Analysis
Metode analisa dengan memilih terlebih dahulu perusahaan atau instrumen investasi yang akan diinvestasikan baru kemudian berkembang kepada faktor-faktor pendukung atas investasinya tersebut.
1.2.  APAKAH EKONOMI
Ekonomi adalah rumah tangga atau keluarga, di mana Anda dan saya adalah pribadi-pribadi yang membentuk keluarga. Disadari maupun tidak ternyata kitalah pondasi penyusun dari sebuah sistem ekonomi sehingga apabila pondasi tersebut kuat maka semakin besar dan tinggilah bangunan tersebut. Demikian sebaliknya ketika pondasi penyusunnya lemah maka semakin rentanlah sistem ekonomi terhadap kemungkinan untuk hancur.
1.3.  SIKLUS EKONOMI
Hidup ini ibaraa sebuah roda yang berputar, terkadang  kehidupan membawa kita keposisi puncak, namun diposisi lain kita juga merasakan dimana sat-saat kita berada didasar lembah yang kelam. Ketika berada di lembah paling kelam, berarti Anda hanya selangkah lagi untuk menuju kepada sebuah kesuksesan. Demikian sebaliknya ketika Anda berbangga diri dengan segala kesuksesan yang Anda mitiki, itulah saat paling tepat untuk segera berhati-hati memperhatikan langkah yang akan Anda ambil berikutrya.
Secara alami, manusia cenderung berusaha untuk memiliki kehidupan yang semakin makmur dari masa ke masa. Usaha pencapaian kemakmuran tersebut tercermin pada keinginan kita untuk mendapatkan Gaji yang lebih besar, usaha yang lebih maju dan uang tabungan yang lebih banyak lagi dan lagi. Segala usaha menuju kemakmuran tersebut pada akhimya memang mampu mendorong peradaban kita untuk menjadi lebih maju. Akan tetapi, pada sisi lain, keinginan tersebut terkadang justru dapat membunuh usaha pencapaian kemakmuran itu sendiri. Di sinilah awal dari munculrrya siklus dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

2. INFLASI DALAM EKONOMI
2.1.  JUMLAH YANG BERBAHAYA
Kesimpulan sederhana bahwa seseorang akan menjadi kaya apa bila ia memiliki banyak uang. Akan tetapi dalam perkembangannya tidak sepenuhnya benar. Dalam beberapa kasus, jumlah uang yang terlalu banyak justru akan membuat seseorang atau sebuah Negara semakin miskin. Seperti kasus pemerintahan dinegara Zimbabwe dan pemerintahan Jepang.
2.2.  HARGA SEBUAH PERTUMBUHAN
Semakin besar pertumbuhan ekonomi yang dicapai maka semakin besar pula inflasi yang dihasilkan dari system tersebut.
Sebuah pola hubungan yang hanya dapat terjadi apabila disertai oleh sebuah batasan nilai inflasi tertentu. Jika inflasi telah melampaui batasan tersebut maka nilai inflasi hanya akan merusak dan menghancurkan pertumbuhan ekonomi yang sudah ada. Kita bias melihat batasan-batasan inflasi disetiap Negara, setiap Negara memiliki batasan yang berbeda.
Inflasi menjadi tolak ukur dari segat tidaknya sebuah system disuatu Negara:
·        Periode tahun 1969-1971 awal pemerintahan sueharto terjadi kerusakan secara konstuktural yang ditandai oleh besarnya nilai inflasi hingga mencapai 1500%, sepanjang 1964-1966. Penduduk Indonesia merasa puas dan prekonomian bertumbuh cukup baik harga barang dan jasa terkendali.
·        Periode tahun 1972-1980 kenaikan harga minyak dari USD 3 sampai USD 37 pada tahun 1980. Indonesia ketika masih menjadi net exporter, menerima banyak sekali uang hingga membuat ini iflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia cukup tinggi.karena perekonomian nasional didominasi oleh perusahaan milik Negara, tidak meratanya pertumbuhan ekonomi maka terjadilah kerusuhan pada tanggal 15 januari 1974.
·        Periode tahun 1981-1989 inflasi terlihat cukup rendah, kecuali tahun 1983 sempat mencapai double digit. Katena itu i8ndonesia dapat mengembangkan industry manufaktur, yang tergolong industry padat karya.
Dalam kejadian penting menjadi catatan dalam analisa dipaparkan dibawah ini:
·        Periode 1990-2000.indonesia dalam kejayaan,,
Diera 1990-an sejak tahun 1997-1998 krisis di kawasan asia tenggara, diawali oleh Negara Thailand dan akhirnya menimpa Indonesia. Karena ketergantungan Indonesia terhadap hutang luar negri, mencapai 90% dari nilai GDP, membuat Indonesia kolaps.
·        Periode tahun 2000-2010 adalah masa pemulihan.
Masa pemulihan Akhir tahun 2002, perekonomian kembali terekselerasi hingga tahun 2005 anka inflasi kembali mengalami kerusakan. Kerusakan ini karena kenaikan subsidi BBMsebesar lebih dari 100%
Tahun 2008 indonesia ikut terseret krisis dari Amerika  hingga pasar saham Indonesia sempat turun 60%.
2.3.  SANG PENGHANCUR NILAI
Pada pagian ini kita melihat bagaimana menjadi sarana bagi seuah system ekonomi untuk menghancurkan nilai yang ada dan bagaimana seorang investor harus menghadapinya. Kedua hal ini menjadi penting karena disadari atau tidak inflasi akan selalu ada dalam setiap langkah investasi kita. Karena selalu ada, bukan cara menyingkirkannya yang penting, tetapi bagaimana cara kita mengelola inflasi untuk mendatangkan keuntungan bagi ivestasi kita dalam jangka panjang.
Nilai uang dari tahun ketahun semakin berkurang. Haruskah kita menghindari inflasi? Sayangnya hal ini tidak mungkin kita lakukan. Satu-satunya yang dapat kita lakukan oleh seorang investor adalah mencoba untuk mengunakan inflasi sebagai motor dari pertumbuhan uangnya dalam jangka panjang.
2.4.  INFLASI VS INVESTASI SAHAM
Kondisi IHSG dalam jangka panjang dapat digunakan sebagai rujukan bagi seorang investor untuk segala keperluan investasinya. Tujuaan dari rujukan tersebut cukup sederhana, yaitu agar nilai uang yang dimiliki oleh seorang investor dalam jangka panjang tidak tergerus oleh gas buang ekonomi yang lebih dikenal dengan inflasi.

Sebuah fakta bahwa dalam jangka panjang pasar saham akan memberikan perlindungan bagi nilai uang milik bagi seorang investor.


3. SUKU BUNGA, LIKUIDITAS DAN IHSG
3.1.  JUNGKAT JUNGKIT
Sebagai mana prinsip ekonomi yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Seluruh investor didunia ekonomi akan berusaha menndapatkan nilai pengembalian (return) yang setinggi-tingginya atas setiap sen yang ia tanamkan.usaha ini akhirnya membuat uang bergerak seperti junkat-jungkit seiring dengan perubahan nilai return yang ditawarkan oleh sebuah instrument investasi. Kejadian ini berlangsung setiap hari diseluruh dunia, dan hal inilah yang menjadi penyebab adanya perubahan harga, baik turun maupun naik dari beragam industry investasi seperti saham, obligasi, maupun properti.
3.2.  BERPIKIR BERBEDA
Permasalahan yang ditemui setiap investor khususnya dibursa saham adalah keterlambatan mereka untuk berada diposisi atas pada setiap permainan jungkat-jungkit ekonomi. Prinsif dasar dari permainan ini tidak lain adalah berusaha untuk memiliki pikiran berbeda dengan orang kebanyakan. Contoh apabila kebanyakan orang mengambil keputusan investasinya hanya atas dasar karena mendapatkan rekomendasi broker, memproleh mimpi, menghutung kancing, tentu anda tidak dapat memilih dengan cara ini. Sebagai seorang investor yang memiliki pikiran yang berbeda, anda perlu memiliki pengetahuan tentang arus aliran uang dan konsekuensi suku bunga dengan pergerakan pasar saham.
3.3.  ARUS LIKUIDITAS UANG
harga sebuah saham dapat naik lebih tinggi lagi jika perusahaan tersebut memiliki kondisi fundamental yang cukup kuat. Dan pasar modal akan semakin maju seiring dengan pertambahan uang yang dimasukan kedalam sebuah system ekonomi.
3.4.  SDP, SUKU BUNGA, DAN IHSG
Secara umum pergerakan IHSG berkaitan erat dengan nilai GDP Indonesia, secara khusus kita melihat bagaimana pertumbuhan nilai GDP per kapita dari masyarakat Indonesia telah menjadi tulang punggung dari pergerakan IHSG.

4. RESIKO PADA PASAR SAHAM
1.1.  KABAR GEMBIRA
Fakta yang luar biasa lainnya adalah besarnya jumlah transaksi harian dipasar saham di masa kini. Begitu besarnya nilai transaksi tersebut memungkinkan seorang pelaku pasar untuk mendapatkan target begitu besar.
1.2.  FAKTA YANG KEJAM
Kejadian yang begitu cepat, bayangkan pernah terjadi hanya dalam tempo lima bulan harga sebuah saham nanik 2,200% luar biasa! Tapi hanya dalam tempo kurang dari 2 minggu saham tersebut kembali keharga semula, aneh tapi nyata,
Ada banyak orang yang menjadi lebih miskin saat mereka terjun kepasar ini. Mengapa? Karena mereka menjadi lemah tidak berpengalaman, tidak mengetahui prinsip pasar saham, dan terutama tidak mengetahui resiko yang ada dipasar saham.
1.3.  JENIS RESIKO
Mengenal resiko berarti mengenal musuh yang akan anda hadapi setiap hari dipasar saham yang kejam.
·        Country Risk
Kondisi ekonomi maupun polotik disebuah Negara
·        Exchange Risk
Perubahan nilai tukar mata uang sebuah Negara terhadap nilai mata uang Negara lain.
·        Business Risk
Resiko seiring berjalannya kehidupan manusia (alami).
·        Financial Risk
Industry finansial yang mendadak menaikan suku bunga ketika perekonomian di Negara tersebut memburuk.
·        Market Risk
Estalasi harga sebuah saham terhadap kondisi pasar.
·        Liquidity Risk
Berkaitan dengan nilai kapitalisasi dan besarnya transaksi sebuah saham.
·        Emotional Risk
Emosi pelaku saham.
1.4.  TEMAN ATAU KAWAN
Resiko dapat membantu kehidupan, karena dengan ini kita akan mengelola sebuah saham dengan lebih disiplin dan lebih terukur.

5. PRIFIL RESIKO
2.1 MENGETAHUI PROFIL
Jika seorang investor berusia 30 tahun dan memutuskan dan menempatkan seluruh dana miliknya pada instrument investasi berisiko tinggi, maka ini bukanlah masalah. Mengapa? Karena ia masih bisa memperbaiki kesalahan.
Dan jika ia berusia 50 tahun penempatan seluruh dana investasinya berada beridiko tinggi, ini bukanlah ide yang brilian, karena dengan ksalahan kecil saja akan mendatangkan bencana finansial padanya.
2.2 PILIHAN TERSEDIA
Menerapkan diversifikasi pada dana anda dan tidak hanya membagi sejumlah dana pada saham dengan jumlah yang berbeda, namun di diversifikasikan dengan risiko yang dimiliki setiap individu investor.
2.3 DIVERSIFIKASI
Tujuan investasi adalah mempertahankan kekayaan serta pola hidup yang telah dimilikinya. Sementara bagi seorang investor konservatif maupun moderat adalah mendapatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dengan tetap membuka diri terhadap peluang dipasar saham.
Lain halnya dengan investor agresif adalah melipatgandakan kekayaan dengan kemampuan memegang risiko yang besar.
2.4 PENERAPAN DIVERSIFIKASI
Keunggulan utama adalah pada kemampuan antisipasi dan mengambil keputusan yang lebih cepat. Idealnya sederhana, seorang investor harus melakukan portofolio secara berkala, misalnya sekali dalam 6 bulan. Penyeimbangan dilakukan dengan menjual investasi yang secara presentase lebih besar dari ketetapan awal. Dengan penerapan secara konsisten, diharapkan investor dapat membeli saat harga murah dan menjual ketika harga mahal.
2.5 MENGALAHKAN PASAR
Jika anda menaruh uang pada pasar saham ditahum pertama maka setidaknya anda mendapatkan 25% bersih! Lalu kenapa anda membagi uang anda ditempat lain?, sebuah kedalahan besar jika anda mengetahui bahwa pasar akan naik.

No comments:

Post a Comment